Selasa, 27 April 2010

Tips Berinternet Murah menggunakan GPRS

Sehubungan dengan semakin mahalnya pulsa telepon, maka kini penulis mencoba membahas
alternatif berinternet secara murah, salah satunya adalah melalui GPRS.
Sejak sekitar pertengahan tahun 2002 lalu provider telekomunikasi baru, IM3, meluncurkan GPRS
secara GRATIS hingga akhir desember, akibatnya, jumlah pengguna ponsel GPRS pun semakin
meningkat, dan penggunaan GPRS pun semakin populer di masyarakat, hampir semua orang
mengetahui GPRS, tetapi sayangnya belum banyak orang yang menggunakan GPRS dengan
semaksimal mungkin. Untuk saat ini, hampir semua provider GSM sudah menyediakan layanan
GPRS seperti IM3, Telkomsel, Satelindo dan terakhir adalah ProXL.
Untuk layanan GPRS, IM3, Telkomsel serta ProXL prabayar menerapkan tarif yang dihitung per KB
yang rata-rata Rp. 25/Kb hingga Rp. 35/Kb, sedangkan untuk Satelindo Matrix menerapkan tarif flat
Rp. 25.000/bulan dengan tanpa batasan maksimal penggunaan, demikian pula dengan ProXL yang
menerapkan tarif flat lebih mahal yaitu Rp. 100.000 per bulan. Sejauh ini penulis sudah
berexperimen menggunakan GPRS dari setiap provider dan mendapatkan bahwa IM3 merupakan
provider GPRS tercepat dan pada posisi kedua ditempati oleh ProXL dan selanjutnya ditempati
Matrix dan Telkomsel, tapi sayang, Matrix hanya dapat dinikmati oleh pelanggan dari Jabotabek.
Untuk uji coba ini , penulis menggunakan sim card ProXL pascabayar dan smartphone Ericsson T39
yang hanya Rp. 500 ribu-an sebagai Phone modem, dan seperti sudah dibahas diatas, untuk biaya
GPRS unlimited hanya dibutuhkan biaya Rp. 100.000 per bulan dan ditambah biaya abonemen Rp.
65.000 sehingga total biaya yang dikeluarkan hanya Rp.165.000/bulan (belum termasuk PPN) untuk
bisa menikmati internet murah meriah 24 jam sehari. Bayangkan saja biaya hanya Rp. 230/Jam.
Koneksi GPRS ProXL di malang mudah terputus, ini mungkin disebabkan oleh letak penulis yang
cukup jauh dari BTS dan hanya mendapatkan 2-3 signal bar. Ada 2 macam setting yang harus dibuat
yaitu pada Ponsel dan Komputer, tidak semua handphone bisa digunakan untuk GPRS Phone
Modem, tetapi hampir semua ponsel Ericsson dan SonyEricsson (dan beberapa Ponsel Nokia seperti
3650/7650) terbaru memiliki feature ini, entah dikoneksikan dengan cable ataupun dengan infra red.
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuat “Internet Account” pada Ponsel, setiap
operator memiliki setting sendiri-sendiri baik untuk akses poin, username maupun password, dan
yang kedua adalah membuat account Dial Up pada PC/Laptop dan jika semua setting sudah selesai
dibuat, kita tinggal menghubungkan PC kita seperti menggunakan Dial Up modem hanya berbeda
pada nomor dialnya dimana GPRS menggunakan "<*99***X#>"
Berikut adalah contoh setting untuk PC yang menggunakan T39 sebagai phone modem dan IM3
sebagai provider, Jika ada pembaca yang membutuhkan setting untuk ponsel ataupun provider lain
dapat menghubungi email saya.
GPRS Setting : T39
1. Pilih menu Settings, tekan Yes
2. Pada layar akan muncul :
- Sounds & alerts
- Profiles
- Call options
- Networks
- Display
- Language
- Time and date
- Locks
- Voice Control
- Handsfree
- Phone name
- Master Reset
- Flip fuctions
- Data comms.
= Pilih Data comms, tekan Yes
3. Pada layar akan muncul :
- Data accounts
- Pref. service
- SMS access
= Pilih Data accounts, tekan Yes
4. Pilih Add account?, tekan Yes
5. Pada layar akan muncul :
- GPRS Data
- GSM Data
= Pilih GPRS Data, tekan Yes
6. Ketikan : M3net, tekan Yes
7. Pada layar akan muncul :
APN :
User id :
Password :
Tips dan Trik IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
3
Save?
8. Masukkan data berikut :
APN : www.indosat-m3.net
User id : gprs
Password : Im3
= Pilih Save?, tekan Yes, akan muncul New GPRS Data account created
Dan untuk Setting pada PC/Laptop
Setup GPRS di Laptop
Sistem Operasi Laptop yang dibutuhkan : Windows 95 and
Windows 98
1. Persiapkan Software untuk Handset
- Sebelum konfigurasi pada laptop, driver modem handset (misal: T39 phone modem driver)
harus diinstall terlebih dahulu.
- Untuk menginstall, jalankan program "setup"
- Klik "finish" untuk mengakhiri setup
2. Konfigurasi Laptop
- Buka menu Control Panel, Pilih Modem, tambahkan modem, Pilih Other, klik Next
Klik Don't run the Hardware Installation Wizard, klik Next
Klik Don't detect my modem (I will choose from a list) ,
klik Next
Pilih modem sesuai pilihan Anda, misalkan 'Ericsson T39 IR
Modem' atau 'Ericsson T39 Cable Modem'
- Pilih 'Dial Up Networking', untuk membuat koneksi baru :
Pilih Make New Connection :
Ketik nama koneksi (misalnya: "M3net")
Pilih device sebagai saluran koneksi, misal Ericsson T39 IR Modem atau Ericsson T39
Cable Modem
Konfigurasi modem pada maximum speed 115200 atau 57600
Klik Next
Area Code, kosongkan
Nomor telepon, ketik "<*99***X#>"
Klik Next
Klik Finish
Icon dengan nama "M3net" muncul pada Dial Up Networking.
3. Properti untuk Account yang baru dibuat
- Klik kanan icon "MobileNet" dan pilih Properties
- Pada tab General, hilangkan penandaan Use area code and dialing Properties
- Pada Server Types, hanya TCP/IP yang diberi penandaan (check)
- Pada TCP/IP Settings, pilih Specify name server addresses
Primary DNS, kosongkan
Secondary DNS, kosongkan
Beri penandaaan (check) Use IP Header compression
Beri penandaaan (check) Use default gateway on remote network
Klik OK
Klik OK
4. Menghubungkan ke Jaringan GPRS IM3
- Double-klik pada icon "M3net" tiap kali Anda ingin terhubung ke jaringan GPRS IM3
- User Name : isikan "gprs"
- Password : isikan "im3"
- Klik Connect
5. Disconnect dari Jaringan GPRS IM3
- Untuk disconnect dari jaringan GPRS IM3, doubleklik icon IM3GPRS
- Klik Disconnect

Belajar Jadi Hacker

Hacker dengan keahliannya dapat melihat & memperbaiki kelemahan perangkat lunak di komputer; biasanya kemudian di publikasikan secara terbuka di Internet agar sistem menjadi lebih baik. Sialnya, segelintir manusia berhati jahat menggunakan informasi tersebut untuk kejahatan – mereka biasanya disebut cracker. Pada dasarnya dunia hacker & cracker tidak berbeda dengan dunia seni, disini kita berbicara seni keamanan jaringan Internet.
Saya berharap ilmu keamanan jaringan di tulisan ini digunakan untuk hal-hal yang baik – jadilah Hacker bukan Cracker. Jangan sampai anda terkena karma karena menggunakan ilmu untuk merusak milik orang lain. Apalagi, pada saat ini kebutuhan akan hacker semakin bertambah di Indonesia dengan semakin banyak dotcommers yang ingin IPO di berbagai bursa saham. Nama baik & nilai sebuah dotcom bisa jatuh bahkan menjadi tidak berharga jika dotcom di bobol. Dalam kondisi ini, para hacker di harapkan bisa menjadi konsultan keamanan bagi para dotcommers tersebut – karena SDM pihak kepolisian & aparat keamanan Indonesia amat sangat lemah & menyedihkan di bidang Teknologi Informasi & Internet. Apa boleh buat cybersquad, cyberpatrol swasta barangkali perlu di budayakan untuk survival dotcommers Indonesia di Internet.
Berbagai teknik keamanan jaringan Internet dapat di peroleh secara mudah di Internet antara lain di http://www.sans.org, http://www.rootshell.com, http://www.linuxfirewall.org/, http://www.linuxdoc.org, http://www.cerias.purdue.edu/coast/firewalls/, http://www.redhat.com/mirrors/LDP/HOWTO/. Sebagian dari teknik ini berupa buku-buku yang jumlah-nya beberapa ratus halaman yang dapat di ambil secara cuma-cuma (gratis). Beberapa Frequently Asked Questions (FAQ) tentang keamanan jaringan bisa diperoleh di http://www.iss.net/vd/mail.html, http://www.v-one.com/documents/fw-faq.htm. Dan bagi para experimenter beberapa script / program yang sudah jadi dapat diperoleh antara lain di http://bastille-linux.sourceforge.net/, http://www.redhat.com/support/docs/tips/firewall/firewallservice.html.
Bagi pembaca yang ingin memperoleh ilmu tentang jaringan dapat di download secara cuma-cuma dari http://pandu.dhs.org, http://www.bogor.net/idkf/, http://louis.idaman.com/idkf. Beberapa buku berbentuk softcopy yang dapat di ambil gratis dapat di ambil dari http://pandu.dhs.org/Buku-Online/. Kita harus berterima kasih terutama kepada team Pandu yang dimotori oleh I Made Wiryana untuk ini. Pada saat ini, saya tidak terlalu tahu adanya tempat diskusi Indonesia yang aktif membahas teknik-teknik hacking ini – tetapi mungkin bisa sebagian di diskusikan di mailing list lanjut seperti kursus-linux@yahoogroups.com & linux-admin@linux.or.id yang di operasikan oleh Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) http://www.kpli.or.id.
Cara paling sederhana untuk melihat kelemahan sistem adalah dengan cara mencari informasi dari berbagai vendor misalnya di http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3b tentang kelemahan dari sistem yang mereka buat sendiri. Di samping, memonitoring berbagai mailing list di Internet yang berkaitan dengan keamanan jaringan seperti dalam daftar http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3e.
Dijelaskan oleh Front-line Information Security Team, “Techniques Adopted By 'System Crackers' When Attempting To Break Into Corporate or Sensitive Private Networks,” fist@ns2.co.uk

http://www.ns2.co.uk. Seorang Cracker umumnya pria usia 16-25 tahun. Berdasarkan statistik pengguna Internet di Indonesia maka sebetulnya mayoritas pengguna Internet di Indonesia adalah anak-anak muda pada usia ini juga. Memang usia ini adalah usia yang sangat ideal dalam menimba ilmu baru termasuk ilmu Internet, sangat disayangkan jika kita tidak berhasil menginternetkan ke 25000 sekolah Indonesia s/d tahun 2002 – karena tumpuan hari depan bangsa Indonesia berada di tangan anak-anak muda kita ini.
Nah, para cracker muda ini umumnya melakukan cracking untuk meningkatkan kemampuan / menggunakan sumber daya di jaringan untuk kepentingan sendiri. Umumnya para cracker adalah opportunis. Melihat kelemahan sistem dengan mejalankan program scanner. Setelah memperoleh akses root, cracker akan menginstall pintu belakang (backdoor) dan menutup semua kelemahan umum yang ada.
Seperti kita tahu, umumnya berbagai perusahaan / dotcommers akan menggunakan Internet untuk (1) hosting web server mereka, (2) komunikasi e-mail dan (3) memberikan akses web / internet kepada karyawan-nya. Pemisahan jaringan Internet dan IntraNet umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik / software Firewall dan Proxy server. Melihat kondisi penggunaan di atas, kelemahan sistem umumnya dapat di tembus misalnya dengan menembus mailserver external / luar yang digunakan untuk memudahkan akses ke mail keluar dari perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan agressive-SNMP scanner & program yang memaksa SNMP community string dapat mengubah sebuah router menjadi bridge (jembatan) yang kemudian dapat digunakan untuk batu loncatan untuk masuk ke dalam jaringan internal perusahaan (IntraNet).
Agar cracker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking (penyamaran) dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah di compromised (ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada mesin perantara yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan dengan melompat dari program Wingate. Selain itu, melompat dapat dilakukan melalui perangkat proxy yang konfigurasinya kurang baik.
Setelah berhasil melompat dan memasuki sistem lain, cracker biasanya melakukan probing terhadap jaringan dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan dengan beberapa cara, misalnya (1) menggunakan nslookup untuk menjalankan perintah 'ls ' , (2) melihat file HTML di webserver anda untuk mengidentifikasi mesin lainnya, (3) melihat berbagai dokumen di FTP server, (4) menghubungkan diri ke mail server dan menggunakan perintah 'expn ', dan (5) mem-finger user di mesin-mesin eksternal lainnya.
Langkah selanjutnya, cracker akan mengidentifikasi komponen jaringan yang dipercaya oleh system apa saja. Komponen jaringan tersebut biasanya mesin administrator dan server yang biasanya di anggap paling aman di jaringan. Start dengan check akses & eksport NFS ke berbagai direktori yang kritis seperti /usr/bin, /etc dan /home. Eksploitasi mesin melalui kelemahan Common Gateway Interface (CGI), dengan akses ke file /etc/hosts.allow.
Selanjutnya cracker harus mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan. Cracker bisa mengunakan program di Linux seperti ADMhack, mscan, nmap dan banyak scanner kecil lainnya. Program seperti 'ps' & 'netstat' di buat trojan (ingat cerita kuda troya? dalam cerita klasik yunani kuno) untuk menyembunyikan proses scanning. Bagi cracker yang cukup advanced dapat mengunakan aggressive-SNMP scanning untuk men-scan peralatan dengan SNMP.
Setelah cracker berhasil mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan, maka cracker akan menjalan program untuk menaklukan program daemon yang lemah di server. Program daemon adalah program di server yang biasanya berjalan di belakang layar (sebagai daemon / setan).

Keberhasilan menaklukan program daemon ini akan memungkinkan seorang Cracker untuk memperoleh akses sebagai ‘root’ (administrator tertinggi di server).
Untuk menghilangkan jejak, seorang cracker biasanya melakukan operasi pembersihan 'clean-up‘ operation dengan cara membersihkan berbagai log file. Dan menambahkan program untuk masuk dari pintu belakang 'backdooring'. Mengganti file .rhosts di /usr/bin untuk memudahkan akses ke mesin yang di taklukan melalui rsh & csh.
Selanjutnya seorang cracker dapat menggunakan mesin yang sudah ditaklukan untuk kepentingannya sendiri, misalnya mengambil informasi sensitif yang seharusnya tidak dibacanya; mengcracking mesin lain dengan melompat dari mesin yang di taklukan; memasang sniffer untuk melihat / mencatat berbagai trafik / komunikasi yang lewat; bahkan bisa mematikan sistem / jaringan dengan cara menjalankan perintah ‘rm –rf / &’. Yang terakhir akan sangat fatal akibatnya karena sistem akan hancur sama sekali, terutama jika semua software di letakan di harddisk. Proses re-install seluruh sistem harus di lakukan, akan memusingkan jika hal ini dilakukan di mesin-mesin yang menjalankan misi kritis.
Oleh karena itu semua mesin & router yang menjalankan misi kritis sebaiknya selalu di periksa keamanannya & di patch oleh software yang lebih baru. Backup menjadi penting sekali terutama pada mesin-mesin yang menjalankan misi kritis supaya terselamatkan dari ulah cracker yang men-disable sistem dengan ‘rm –rf / &’.
Bagi kita yang sehari-hari bergelut di Internet biasanya justru akan sangat menghargai keberadaan para hacker (bukan Cracker). Karena berkat para hacker-lah Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di perbaiki untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Berbagai kelemahan sistem di perbaiki karena kepandaian rekan-rekan hacker yang sering kali mengerjakan perbaikan tsb. secara sukarela karena hobby-nya. Apalagi seringkali hasil hacking-nya di sebarkan secara cuma-cuma di Internet untuk keperluan masyarakat Internet. Sebuah nilai & budaya gotong royong yang mulia justru tumbuh di dunia maya Internet yang biasanya terkesan futuristik dan jauh dari rasa sosial.
Pengembangan para hobbiest hacker ini menjadi penting sekali untuk keberlangsungan / survival dotcommers di wahana Internet Indonesia. Sebagai salah satu bentuk nyatanya, dalam waktu dekat Insya Allah sekitar pertengahan April 2001 akan di adakan hacking competition di Internet untuk membobol sebuah server yang telah di tentukan terlebih dahulu. Hacking competition tersebut di motori oleh anak-anak muda di Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Semarang yang digerakan oleh anak muda seperti Kresno Aji (masaji@telkom.net), Agus Hartanto (hartx@writeme.com) & Lekso Budi Handoko (handoko@riset.dinus.ac.id). Seperti umumnya anak-anak muda lainnya, mereka umumnya bermodal cekak – bantuan & sponsor tentunya akan sangat bermanfaat dan dinantikan oleh rekan-rekan muda ini.
Mudah-mudahan semua ini akan menambah semangat pembaca, khususnya pembaca muda, untuk bergerak di dunia hacker yang mengasyikan dan menantang. Kalau kata Captain Jean Luc Picard di Film Startrek Next Generation, “To boldly go where no one has gone before”.